Jumat, 25 Mei 2012

The Survivors #2

ni lanjutan dari yang chapter 1, okeh langsung aja gan.

The Survivors #2

The Bloody Katana

            Kami terus berjalan ke pusat kota sambil terus menembaki zombie-zombie yang muncul dari mana-mana, dan hari mulai gelap.

"Cepat! hari mulai gelap dan mereka semakin banyak!"
"Lari ke arah toko itu!"
"Sial, tamatlah riwayatku..."

             Kami mulai terpojok, paman Jeff dan Tom terus menembaki mereka, sedangkan aku hanya berlindung dibelakang mereka dan memukuli zombie-zombie itu dengan stick baseball yang kutemukan dijalan. Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang berkilau di balik meja disampingku, kutarik benda itu perlahan dan itu sebuah pedang katana dengan panjang sekitar satu meter, pedang itu berlumuran darah, mungkin telah dipakai pemiliknya untuk melawan mereka.

"HYAAA..!!" (CREEESSSSS!!!)

             Aku menebas zombie-zombie itu dengan semangat.

"sepertinya kau menemukan mainan baru Chris"
"ya, benda ini sangat cocok untukku"

             Kami sampai didepan pintu mall, kami pun langsung masuk dan menutup pintu utama dengan pintu dorong yang ada di sampingnya.

"huh..kita aman sekarang"
"ya, untuk saat ini, tapi kita masih harus menyisir tempat ini dan menutup semua pintu disini. perkiraanku masih ada beberapa zombie yang ada di mall ini"
"ayo kita kerjakan!"

             Sewaktu kami menyisir seluruh mall kami menemukan beberapa pegawai mall dan pengunjung yang berubah menjadi zombie.

"Hei! ayo kita ke atap, kita bisa melihat sekeliling kota sekalian mencari pertolongan"
"ayo"
"emm... paman Jeff, apa aku boleh minta molotovmu?
"boleh saja, untuk apa?"
"aku akan membakar mereka dari atas sini"

             Aku melangkah ke pinggir atap mall, dari sini aku bisa melihat sebagian besar kota, dan dibawahku ada banyak zombie-zombie yang siap menangkapku jika aku terjatuh, ku nyalakan sumbu molotov ditanganku dengan korek milik Tom dan langsung kulempar kearah mereka. Mereka lari pontang-panting dan terbakar, yang membuat suasana kian memanas adalah saat pohon-pohon dan mobil disekitarnya ikut terbakar, mereka musnah seketika.

"kau membakar mereka semua ya"
"ya, itu baru satu, coba kalau dua"
"hahaha... aku suka caramu bertindak nak!"
"hei, aku lapar, ayo kita ke supermarket yang dibawah"
"aku juga lapar, mungkin disana ada yang bisa dimakan"

           Kami turun ke ruang Genset untuk menyalakan listrik di mall ini.

"setelah 2 tahun bertugas di irak, akhirnya aku bisa makan hotdog!"
"memangnya disana tidak ada makanan seperti ini"
"tidak, disana kami harus mengurangi makan yang berlemak"
"aku bisa masak steak, ada yang mau?"
"ya, buatkan aku satu chris!. anak ini sudah biasa memasak dirumahku"

Keesokan harinya kami bersiap untuk pergi ke toko senjata yang ada di ujung jalan, kami membawa beberapa makanan, botol air, dan obat-obatan. paman Jeff sibuk mengisi ulang shotgunnya, di tasnya ada 3 buah molotov yang dibuat semalam. Thomas sedang menyiapkan pistol dan magasinnya, sedangkan aku membersihkan dan meajamkan pedang katana yang kutemukan kemarin. Aku sudah tidak peduli dengan masa depanku, bagaimana sekolahku, teman-temanku, karena tujuan hidupku sekarang hanya satu, yaitu keluar dari kota ini dengan selamat.

To be continued.......




Tidak ada komentar:

Posting Komentar